Jejak Langkah Kami...

Senin, 07 Juli 2008

Sang Pemimpi


Ini buku ke dua dari tetralogi Laskar Pelangi.. selesai saya baca dalam semalam.. Masih mengisahkan perjalanan seorang anak belitong, Ikal, untuk menggapai cita-citanya.. Kalau di Laskar Pelangi diceritakan ketika Ikal SD dan SMP, di Sang Pemimpi ini dikisahkan ketika Ikal dan Arai duduk di bangku SMA. Di buku ke dua ini, semangatnya masih tetap sama.. yaitu perjuangan yang pantang putus asa.. Ada Pak Balia, kepala sekolah yang idealis, mengajar sastra, menjadi guru favorit Ikal, yang selalu memompa semangat murid-muridnya. Dan Pak Balia inilah yang selalu mengatakan "carilah mozaik hidupmu, injakkan kakimu di pelataran suci Sobborne..." dan akhirnya memang Ikal dan Arai benar-benar menginjakkan kaki di Sobborne University, Perancis, untuk menggenapi sebagian mozaik hidupnya (dikisahkan dalam buku ke tiga: Edensor).. Perjuangan yang tak kenal lelah ini juga berlaku bagi Arai, yang menaruh hati pada Zakiah Nurmala, sejak masuk SMA sampai dengan kuliah di Perancis, tetap tangguh meskipun bertepuk sebelah tangan... sampai-sampai ia terjangkit penyakit gila nomor .. (saya lupa).. yaitu susah untuk membedakan antara diterima dan ditolak cintanya...

Selain itu, dalam Sang Pemimpi, saya menemukan semangat "setia kawan" diantara Ikal, Arai dan Jimbron. Bagaimana Arai harus "menghilang" selama 2 bulan demi memberikan kejutan kepada Jimbron dengan membawa "Mustika Raja Brana" untuk ditunggangi Jimbron.. Juga ketika Jimbron tiba-tiba memesan 2 buah celengan kuda, dan ternyata dikemudian hari baru terungkap bahwa selama ini Jimbron selalu memasukkan upah ngulinya ke celengan-celengannya itu, kemudian ketika mereka lulus SMA, Jimbron memberikan celengan kudanya masing-masing kepada Ikal dan Arai, sebagai bekal selama merantau ke Jakarta..

Saya semakin tenggelam dalam deretan kata yang ditulis oleh Andrea Hirata ini.. Bagian yang membuat saya tergelak adalah percakapan antara Jimbron dan Arai tentang kuda ketika mereka dihukum membersihkan toilet sekolah karena ketahuan menonton film "carik merah" di bioskop.. polos.. lugu.. dan menyentuh...

Two tumb up!!!

Tidak ada komentar: