More than 3 years ago, Ayah Nisa berkesempatan untuk bertemu dan dilantik oleh presiden SBY di suatu acara yang cukup penting (yang gak pernah kami bayangkan sebelumnya). Fotonya kami pajang di rumah, buat kenang-kenangan dan juga buat motivasi ke Nisa. Pesan yang ingin kami sampaikan ke Nisa: "Nisa bisa juga seperti Ayah, asal Nisa selalu serius dalam melakukan sesuatu..." (kesempatan untuk berinterkasi dengan presiden tidak datang pada setiap orang, gitu lohhh....).
Ternyata Nisa tidak harus menunggu sampai seumur Ayahnya untuk bisa bertemu dan berjabat tangan dengan Presiden SBY. Kemaren, pada acara puncak peringatan Hari Anak Nasional di TMII, Nisa berkesempatan untuk memamerkan karya lukisannya bersama-sama para pelukis dari Bengkel Pelukis Cilik Jakarta. Dan Pak SBY berkenan untuk meresmikan dan membuka pameran lukisan tersebut. Dalam acara itu, masing-masing pelukis berdiri di samping karyanya. Nanti presiden akan berkeliling dan menyalami satu-persatu peserta pameran. Dengan bangga Nisa cerita, "aku tadi salaman sama Pak SBY, sama kaya Ayah.. trus tadi di shooting juga sama kamera tivi.. terus aku diwawancarai juga sama reporter tivi.. bla.. bla.. bla..". Meskipun acaranya cuma sebentar, tapi saya yakin, momen ini pasti membekas dan menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan hidup seorang Nisa.
Katalog pameran dan ID Card Peserta
Nisa dan karyanya
Sayangnya karena acaranya bersifat tertutup, jadi hanya peserta dan panitia saja yang boleh berada di dalam ruang pameran, saya tidak bisa mengambil gambar ketika Nisa bersalaman dengan SBY. Saya masih menunggu kabar dari teman yang menjadi panitia, yang katanya sempet ngambil foto pas acara itu.
Sesampainya di rumah, dan setelah mendengar cerita Nisa, Ayahnya komentar gini: "Nis, di rumah ini tinggal Ibu sendiri tuh yang belum pernah salaman sama Pak SBY ya...". (saya: nyengir kuda sambil garuk-garuk kepala, mikir kapan ya Pak SBY dateng ke arisan ibu-ibu kompleks, biar bisa ikut salaman juga... hihihi.. keep dreaming....).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar