Ini cerita lanjutan dari Mural Painting Competition yang diposting sebelumnya... Jadi gini, dari 4 tim yang dikirim sekolah Nisa, ada 2 tim yang menang, yaitu Juara I timnya Nisa, dan juara II timnya Angel. Nah, 2 tim lainnya kali ini belum berkesempatan untuk jadi juara. Sebagai juara, para pemenang ini pastinya berhak atas sejumlah hadiah dari panitia dong... Ya meskipun buat saya pribadi, tujuan untuk ikut lomba ini bukan untuk cari hadiah, tapi tetep aja kan, ketika seseorang berprestasi maka dia berhak untuk mendapatkan penghargaan atas usahanya itu. Singkat cerita, bagi pemenang disediakan sejumlah uang sebagai hadiahnya. Tanpa merasa ada komitmen dengan pihak manapun, maka seusai menerima hadiah, uangnya langsung dibagi rata ke semua anggota tim, maksudnya biar anak-anak seneng, gitu. Tapi Nisanya kok biasa-biasa aja ya pas dikasih uangnya. Kata dia: buat Ibu aja deh... sambil menyerahkan uang ke saya (Tuh.. kan.. Nisa aja malah gak pengen hadiahnya, cuma seneng ikut lombanya aja...). Oke deh.. the party is over... kami pulang dengan hadiah di tangan (ibu).. hehehe...
Ternyata, meskipun partynya udah over (Chinchalauradotcom), besoknya saya ditelpon salah satu ibu dari temen satu timnya Nisa, yang memberitahu bahwa ada orangtua yang tim anaknya gak menang protes, kenapa hadiahnya tidak dibagi rata aja ke seluruh kontingen. Masalah ini sudah disampaikan ke kepala sekolah Nisa, dan keputusannya, hadiah uang yang sudah dibagi akan ditarik kembali untuk selanjutnya akan dibagikan ke seluruh peserta wakil dari sekolah. WHATTT??? Apa-apan nih? Baru denger ada keputusan yang "ganjil" begini... gimana ceritanya... dalam sebuah lomba, kalah itu kan udah sebuah keniscayaan (hayyahhh...), gak mungkin kan semuanya jadi pemenang... Lagian kan yang penting seneng-senengnya, gak harus jadi pemenang kan? Liat aja Nisa, uangnya malah dikasih ke saya.. itu buktinya kalo dia udah menyadari, ikut lomba tuh gak nyari menang. Lha ini kalah kok ngambek, minta hadiah juga... sebenernya yang ngambek itu anaknya atau ibunya sih? Kalopun anaknya ngambek, tugas orangtuanya dong yang memberikan pengertian... bla...bla...bla...
Menurut saya, situasi ini tidak mendidik buat perkembangan mental anak.. tidak membuat anak bersikap sportif, mengakui keunggulan lawan.. Seharusnya dengan belum juara, ini bisa memacu anak untuk berusaha lebih keras lagi di lain kesempatan. Ini kalo menurut saya... tapi yaaaa... namanya manusia, beda kepala tentu aja beda isinya ya...
Singkat cerita, uang hadiah saya kembalikan ke sekolah (sebenernya uang hadiah sudah saya berikan ke Nisa untuk ditabung, saya tidak tega untuk memintanya kembali, jadi yang dikembalikan adalah uang saya sendiri).. saya sudah tidak peduli lagi mau diapain uang itu...
Ternyata, meskipun partynya udah over (Chinchalauradotcom), besoknya saya ditelpon salah satu ibu dari temen satu timnya Nisa, yang memberitahu bahwa ada orangtua yang tim anaknya gak menang protes, kenapa hadiahnya tidak dibagi rata aja ke seluruh kontingen. Masalah ini sudah disampaikan ke kepala sekolah Nisa, dan keputusannya, hadiah uang yang sudah dibagi akan ditarik kembali untuk selanjutnya akan dibagikan ke seluruh peserta wakil dari sekolah. WHATTT??? Apa-apan nih? Baru denger ada keputusan yang "ganjil" begini... gimana ceritanya... dalam sebuah lomba, kalah itu kan udah sebuah keniscayaan (hayyahhh...), gak mungkin kan semuanya jadi pemenang... Lagian kan yang penting seneng-senengnya, gak harus jadi pemenang kan? Liat aja Nisa, uangnya malah dikasih ke saya.. itu buktinya kalo dia udah menyadari, ikut lomba tuh gak nyari menang. Lha ini kalah kok ngambek, minta hadiah juga... sebenernya yang ngambek itu anaknya atau ibunya sih? Kalopun anaknya ngambek, tugas orangtuanya dong yang memberikan pengertian... bla...bla...bla...
Menurut saya, situasi ini tidak mendidik buat perkembangan mental anak.. tidak membuat anak bersikap sportif, mengakui keunggulan lawan.. Seharusnya dengan belum juara, ini bisa memacu anak untuk berusaha lebih keras lagi di lain kesempatan. Ini kalo menurut saya... tapi yaaaa... namanya manusia, beda kepala tentu aja beda isinya ya...
Singkat cerita, uang hadiah saya kembalikan ke sekolah (sebenernya uang hadiah sudah saya berikan ke Nisa untuk ditabung, saya tidak tega untuk memintanya kembali, jadi yang dikembalikan adalah uang saya sendiri).. saya sudah tidak peduli lagi mau diapain uang itu...
Ternyata setelah lewat satu pekan, Nisa cerita di sekolah ada pembagian hadiah lomba lukis.. dan ternyata yang diterima Nisa dari sekolah sejumlah uang yang saya kembalikan (yang memang menjadi haknya). Saya tidak tahu, mungkin selain saya, ada juga orangtua murid yang anaknya menang, protes dengan keputusan "aneh" yang dibuat oleh kepala sekolah, sehingga akhirnya hadiah diberikan kembali kepada yang berhak. Untuk yang belum menang? Nisa bilang semua dapet goodybag.... katanya sih dananya dari sekolah (I've confirmed this..!!).
Fyuhhh... saya sangat menyesalkan kejadian ini, meskipun akhirnya hadiah diberikan kembali, tapi buat saya, ini sudah menodai semangat dari anak-anak ketika mengikuti sebuah kompetisi... Mudah-mudahan yang seperti ini tidak t erjadi lagi di kemudian hari ya...
Fyuhhh... saya sangat menyesalkan kejadian ini, meskipun akhirnya hadiah diberikan kembali, tapi buat saya, ini sudah menodai semangat dari anak-anak ketika mengikuti sebuah kompetisi... Mudah-mudahan yang seperti ini tidak t erjadi lagi di kemudian hari ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar