Sebenarnya saya sudah terkejut sejak hari Kamis yang lalu..dan ternyata kejutan itu berlanjut terus sampai hari ini. Apakah gerangan yang membuat saya begitu terkejutnya sehingga saya harus menulis cerita tersendiri tentang ini.. Mungkin bagi sebagian orang, kejadian ini adalah hal yang biasa saja, tetapi tidak buat saya...
Kamis pagi seorang temen kantor mendatangi saya dan menanyakan apakah saya ingat dengan salah satu temen sekelas saya waktu kuliah tingkat III, 13 tahun yang lalu. Tentu saja saya ingat, karena waktu itu temen saya ini satu-satunya mahasiswi di kelas saya yang berasal dari Dili.Tetapi sejak kami lulus, 12 tahun yang lalu, dan masing-masing dari kami harus berangkat untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa (ciee...), saya harus ke Semarang dan temen saya ini kalau tidak salah ke Malang, maka sejak itu pula kami tidak pernah ketemu lagi, meskipun kami tahu, bahwa temen saya ini akhirnya kembali Dili ketika Timor Leste merdeka dan mengabdi di sana.
Dan tiba-tiba saja saya ditanya masih inget tidak dengan Mize (panggilan temen saya ini). Ada apa dengan Mize? Temen saya bilang, Mize titip oleh-oleh buat saya, dan sekarang oleh-oleh itu dititipkan di tempat Anita...Whattt??? Asli saya terkejut...Mize, temen saya yang sudah 12 tahun gak ada kabarnya, dan jarang sekali kami sebut namanya dalam obrolan dan pembicaraan diantara kami, temen-temennya, tiba-tiba menitipkan oleh-oleh buat saya? Dan oleh-oleh itu tidak dibawanya sendiri ke jakarta, tapi dititipkan temen dari Dili yang kebetulan sedang tugas ke Jakarta...Ya Allah, saya bener-bener terharu dengan kejutan dari temen lama saya ini...
Dan bodohnya saya, begitu tahu ada oleh-oleh itu, kok ya saya gak kepikir nanya ke Anita atau siapalah, nomor telpon atau imel atau alamatnya si Mize ini, padahal saya sudah telpon-telponan sama Anita, janjian kapan kiriman buat saya itu bisa nyampe ke tangan saya... Sampai akhirnya senin pagi, saya coba hubungi Anita, tapi belum bisa nyambung juga, tiba-tiba handphone saya bunyi...dari nomor tak dikenal...pas diangkat, suara yang asing menyapa saya, menanyakan apakah saya Ambar, kelas 19-20...beberapa saat saya bingung, saya pikir salah sambung...beberapa kali penelpon ini menanyakan apakah saya kelas 19-20, dan saya masih kebingungan. Begitu dia menyebut dari STAN kan? tingkat III 19-20..saya baru sedikit ngeh, dan mengiyakan dengan agak ragu (agak-agak lupa saya dulu kelas berapa waktu tingkat III). Dan begitu dia menyebut namanya...ya Allah, Mize menyempatkan menelpon saya, dari Dili! Saat itu saya malu sekali dengan dia..kok bisa saya yang dikasih oleh-oleh, saya gak telpon duluan, malah dia yang nelpon, say hello, dan meluncurlah cerita nostalgia 13 tahun yang lalu...
Dan hari ini, oleh-oleh dari jauh itupun sampai ke tangan saya dengan selamat...sebuah selendang khas timor timur...manis sekali...Buat saya, lebih dari barang yang sudah dia kirimkan ke saya, tapi perhatian dia ini yang membuat saya terharu biru....
Dan kali ini saya langsung menghubungi Mize, say thanks buat kirimannya...saya gak mau malu yang kedua kali dengan Mize...
Kamis pagi seorang temen kantor mendatangi saya dan menanyakan apakah saya ingat dengan salah satu temen sekelas saya waktu kuliah tingkat III, 13 tahun yang lalu. Tentu saja saya ingat, karena waktu itu temen saya ini satu-satunya mahasiswi di kelas saya yang berasal dari Dili.Tetapi sejak kami lulus, 12 tahun yang lalu, dan masing-masing dari kami harus berangkat untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa (ciee...), saya harus ke Semarang dan temen saya ini kalau tidak salah ke Malang, maka sejak itu pula kami tidak pernah ketemu lagi, meskipun kami tahu, bahwa temen saya ini akhirnya kembali Dili ketika Timor Leste merdeka dan mengabdi di sana.
Dan tiba-tiba saja saya ditanya masih inget tidak dengan Mize (panggilan temen saya ini). Ada apa dengan Mize? Temen saya bilang, Mize titip oleh-oleh buat saya, dan sekarang oleh-oleh itu dititipkan di tempat Anita...Whattt??? Asli saya terkejut...Mize, temen saya yang sudah 12 tahun gak ada kabarnya, dan jarang sekali kami sebut namanya dalam obrolan dan pembicaraan diantara kami, temen-temennya, tiba-tiba menitipkan oleh-oleh buat saya? Dan oleh-oleh itu tidak dibawanya sendiri ke jakarta, tapi dititipkan temen dari Dili yang kebetulan sedang tugas ke Jakarta...Ya Allah, saya bener-bener terharu dengan kejutan dari temen lama saya ini...
Dan bodohnya saya, begitu tahu ada oleh-oleh itu, kok ya saya gak kepikir nanya ke Anita atau siapalah, nomor telpon atau imel atau alamatnya si Mize ini, padahal saya sudah telpon-telponan sama Anita, janjian kapan kiriman buat saya itu bisa nyampe ke tangan saya... Sampai akhirnya senin pagi, saya coba hubungi Anita, tapi belum bisa nyambung juga, tiba-tiba handphone saya bunyi...dari nomor tak dikenal...pas diangkat, suara yang asing menyapa saya, menanyakan apakah saya Ambar, kelas 19-20...beberapa saat saya bingung, saya pikir salah sambung...beberapa kali penelpon ini menanyakan apakah saya kelas 19-20, dan saya masih kebingungan. Begitu dia menyebut dari STAN kan? tingkat III 19-20..saya baru sedikit ngeh, dan mengiyakan dengan agak ragu (agak-agak lupa saya dulu kelas berapa waktu tingkat III). Dan begitu dia menyebut namanya...ya Allah, Mize menyempatkan menelpon saya, dari Dili! Saat itu saya malu sekali dengan dia..kok bisa saya yang dikasih oleh-oleh, saya gak telpon duluan, malah dia yang nelpon, say hello, dan meluncurlah cerita nostalgia 13 tahun yang lalu...
Dan hari ini, oleh-oleh dari jauh itupun sampai ke tangan saya dengan selamat...sebuah selendang khas timor timur...manis sekali...Buat saya, lebih dari barang yang sudah dia kirimkan ke saya, tapi perhatian dia ini yang membuat saya terharu biru....
Dan kali ini saya langsung menghubungi Mize, say thanks buat kirimannya...saya gak mau malu yang kedua kali dengan Mize...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar